MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun
belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
pekembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar,
audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang
salah satu diantaranya melalui jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup
berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada
dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari
pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang
memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana
penyedian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri
(Oetomo dan Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapat sentuhan
media teknolgi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning
(Utomo, 2001).
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai
salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa.
Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan
menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang
membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu
pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual.
Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak,
menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari
beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan
yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan
semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta
diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi
secara luas.
Untuk
itulah maka kami mencoba membahas tentang pengembangan media pendidikan yang
meliputi :
1.
Apa media pembelajaran ?
2.
Mengapa media pembelajaran diperlukan ?
3.
Bagaimana pengembangan media pembelajaran
?
2.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui makna media pembelajaran
2.
Untuk mengetahui media pembelajarn
diperlukan dalam proses pembelajaran
3.
Untuk mengetahui pengembangan media
pembelajara.
BAB II
KAJIAN TEORI
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata media berasal dari bahasa latin medius,
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti
perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab media diartikan wasaala,yang
artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Adapun secara terminologi (istilah),beberapa tokoh
mengemukakan pengertian media pembelajaran sebagai berikut :
a.
Gagne (dalan Sadiman dkk, 1993 : 1)
menyatakan, bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan lingkungannya.
b.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, media
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat
siswa mampu memperoleh pengtahuan, keterampilan, atau sikap. Dlam
pengertian ini, guru, buku teks, ddan lingkungan sekolah merupakan media.
c.
Heinich dkk (1982) mengemukakan istilah
medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media.
d.
Martin dan Briggs (1986), mengatakan bahwa
media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk
melakukankomunikasi dengan si belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras atau
perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.
e.
Hamalik (1994), media pemebelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran, dan
perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pemebelajaran tertentu.
f.
Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika (
National Education Association/NEA) seperti yang dikutif AECT (1979)
mendefinisikan media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat
dimanifulasikan, dilihat, didengar, dibaca, aau dibicarakan beserta instrumen
yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
g.
Yusufhadi Miarso (2004 : 456) mengemukakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauna si
belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan, dan terkendali.
Berdasarkan uraian para ahli di tersebut di atas,
amaka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah
alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas
makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau
pemebelajaran dengan efektif dan efisien.
2.
Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam prose belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektifitas
proses pembeljaran dan penyampaian pesan atau sis pelajaran pada saat itu. Di,
samping itu media pembeljaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan datadengan menarik da terpercaya, memudahkan penafsiran data,
memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam
belajar (Kustandi & Sucipto, 2011 : 21).
Levie dan Letz (1982) yang dikutif oleh Kustandi
dan Sucipto (2011) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu :
a.
Fungsi atensi, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
b.
Fungsi afektif media
visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi
dan sikap siswa, misalnya informas yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c.
Fungsi kognitif media
visual terlihat dari temuan-emuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang
visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
iformasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
d.
Fungsi kompensatoris media
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata
lain, media pemebelajran brfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima seta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
Menurut
Kemp dan Dayton (1985: 28), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang
besar jumlahnya, yaitu :
a.
Memotivasi minat dan tindakan, dima media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drma atau hiburan.
b.
Menyajikan informasi, media pemebelajaran
dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok
siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai
pengantar, ringkasandan laporan atau pengetahuan latar belakang.
c.
Memberi intruksi
Adapun peranan media dalam pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso (2004 : 458)
sebagai berikut :
a.
Memberikan rangsangan yang bervariasi
kepada otak kita, sehingga dapatberfungsi secara optimal.
b.
Mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh para mahasiswa atau peserta didik.
c.
Media dapat melampaui batas ruang kelas,
karena banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas
oleh siswa.
d.
Memungkinka adanya interaksi langsung
antara mahaiswa dan ligkungannya.
e.
Memiliki keseragaman pengamatan.
f.
Membangkitkan keinginan dan minat baru.
g.
Membangkitkan motivasi dan merangsang
untuk belajar.
h.
Memeberikan pengalaman yang integral/meyeluruh
dari sesuatu yang konkr it maupun abstrak.
i.
Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untu k belajar mandiri. Pada tempat dan waktu serta kecepatan
yang ditentukan sendiri
j.
Meningkatkan kemampuan keterbatasan baru (
new literacy)
- Meningkatkan
efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkannya keadraran akan dinia
sekitar
l.
Dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri
dosen maupun mahasiswa.
Kemp dan Dayton (1985 : 3-4) mengemukakan beberpa hasil penelitian yang
menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral
pembelajaran di kelas, atau sebagai cara uatama pembelajaran langsung, sebagai
berikut :
a.
Penyampaian pelajaran tidak kaku.
b.
Pembelajaran bisa lebih menarik.
c.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif
dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip=prinsip psikologis yang diterima
dalam hal partisipasi sisa, umpan balik dan penguatan.
d.
Lama waktu pemebelajaran dapat
dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan
kemungkinan dapt diserap oleh siswa lebh besar.
e.
Kualitas hasil belajar dapt ditingkatkan
bila integrasi kata dan gambar sebagai media pemebelajaran dapat
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi
dengan baik, spesifik dan jelas.
f.
Pembelajaran dapat diberiakn kapan dan
dimana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran
dirancang unuk penggunaan secara individu.
g.
Sikap positif siswa terhadap apa yang
mereka pelajar dan terhadapnproses belajar dapat ditingkatkan.
h.
Peran guru dapa berubah ke arah yang lebih
positif.
Sudjana
dan Riva’i (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu sebagai berkut :
a.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
c.
Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisantenaga, apalagi kalu
guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d.
Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
Encylopedia of Educational Reseach,
dalam Hamalik (1994:15), memerinci manfaat media pembelajaran, sebagai berikut
:
a.
Meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk
berfikir, sehingga mengurangi verbalisme.
b.
Memeperbesar perhatian siswa.
c.
Meletakan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar,sehingga, membuat pelajaran lebih mantap.
d.
Memeberikan pengalaman nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
e.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
f.
Membantu tumbuhnya pengetian yang tidak
mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efesiensi serta kergaman yang
lebih banyak dalam belajar.
Dari
uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di
dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut :
a.
Media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b.
Medai pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
c.
Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasn indera, ruang, dan waktu.
d.
Media pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru dan
masyarakat serta lingkungannya, seperti melalui karyawisata,
kunjungan-kunjungan ke mueum atau kebun binatang.
3.
Klasifikasi Media pembelajaran
Pada saat ini kta diahadapkan pada piliahn medai yang
abnyak sekali. Berbagai usah telah dilakukan untuk membagi – bagi media dalam
klasifikasi, katagiri atau golongan tertentu, didasarkan pada kemampuannya,
bentuk fisik, biaya, dan sebagainya. Salah satu penggolongan media yang
dilakukan oleh Schramm, yaitu :
a.
Media besar,dimana media ini memerlukan
biaya investasi besar dan perlu digunakan secara meluas untuk mencapai skala
ekonomis.
b.
Media kecil, yaitu media yang sederhana
dan dapat dipakai secara lebih luwes.
Menurut
Haney dan Ullmer ada tiga katagori utama berbagai bentuk media pemebeajaran,
yaitu :
a.
Media yang mampu menyajikan informasi
(media penyaji).
b.
Media yang mengandung informasi
(media objek).
c.
Media yang memungkinkan untuk berinteraksi
(media interaktif)
Yang termasuk pada media penyaji diantaranya : Grafis,
bahan cetak dan gambar diam (kelompok satu), media proyeksi dian seperti film
bingkai (slides), film rangkai dan transparansi (kelompok dua), Media Audio
(kelompok tiga), audio ditambah media visual diam (kelompok empat),
Gambar hidup (flim) termasuk pada kelompok lima, kelompok enam televisi, dan
kelompok tujuh yaitu multimedia
Yang termasuk pada media objek adalah benda tiga
dimensi yang mengandung informasi, tidak adlm bentuk penyajian tetapi melalui ciri
fisiknyaseperti ukurannya, beratnya, bentuknya, susunannya, warnanya,
fungsinya dan sebagainya.
Adapun yang termasuk apada media interaktifyaitu
yang mempunyai karakteristik terpenting ialah bahw siswa tidak hanya
memerhatikan penyajian atau objek, tetapi dipaksa untuk berinteraksi selama
mengikuti pelajaran.
Umar
Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media
ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder.
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis
1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.
2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.
a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder.
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis
1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.
2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.
Jerold Kemp dan Diane K Dayton (dalam Pribadi,
2004:1-5), mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut :
a.
Media cetak
b.
Media yang dipamerkan.
c.
Overhead transparancy.
d.
Rekaman suara.
e.
Side suara dan film strip.
f.
Presentasi multi gambar.
g.
Video film.
h.
Pmbelajaran berbasis komputer (computer
based learning)
Dari pendapat para ahli di atas maka, secara
umum kita dapat mengelompokan media menjadi 4 macam, yaitu :
1). Media Audio, yang mengandalkan kemampuan
suara seperti radio,
kaset,dsb
2). Media visual yaiu medai yang menampilkan
gambar diam seperti , foto, lukisan dan sebagainya.
3). Media audiovideo yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar seperti film, video dan sebagainya.
4). Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran berbantuan
komputer
4.
Pedoman Umum Penggunaan Media Dalam
Proses Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memilik kemampuan
masing-masing, maka setiap guru diharapkan menentukan pilihannya sesuai dengan
kebutuhan pada saat suatu pertemuan. Hal ini dimaksudkan, jangan sampai
penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan dilakukan
guru di dalam kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat
abntu yang dapat mempercepat atau mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam usaha menggunakan media dalam proses belajar
mengajar, menurut Yusufhadi Miarso (2004:461), perlu diberikan sejumlah pedoman
umum sebagai berikut :
a.
Tidak ada suatu media yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran.Masing-masing jenis media mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih
media akan lebih mampu membantu ercapainyaa tujuan pembelajaran.
b.
Penggunaan media harus didasarkan pada
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media
harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
c.
Penggunaan media harus mempertimbangkan
kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
d.
Penggunaan media harus disesuaikan dengan
bentuk kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara
klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar
mandiri.
e.
Penggunaan media harus disertai persiapan
yang cukup seperti preview media yang dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan
yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum
peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan
mengganggu kelancaran proses belajar mengajar dan mengurangi waktu belajar.
f.
Peserta didik perlu disiapkan sebelum
media pembelajaran digunakan, agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada
hal-hal yang penting selama penyajian dengan media berlangsung.
g.
Penggunaan media harus diusahkan agar
senantiasa melibatkan partisifasi aktif peserta.
BAB III
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pendahuluan
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang
membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu
pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual.
Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media cetak,
menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari
beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan
yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan
semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta
diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi
secara luas pula.
Karena
memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah
merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari
sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational
Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1.
Pesan; didalamnya mencakup kurikulum
(GBPP) dan mata pelajaran.
2.
Orang; didalamnya mencakup guru, orang
tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3.
Bahan ;merupakan suatu format yang
digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket,
buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program
slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4.
Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana
(piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya
mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.
5.
Teknik; yang dimaksud adalah cara
(prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai
tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya
jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6.
Latar (setting) atau lingkungan; termasuk
didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Bahan
dan alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah
media pendidikan.
B.
Kegunaan Media Pembelajaran
Secara
umum media mempunyai kegunaan:
1.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalistis.
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga
dan daya indra.
3.
Menimbulkan gairah belajar, interaksi
lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai
dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5.
Memberi rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Selain
itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
1.
Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih
terstandar
2.
Pembelajaran dapat lebih menarik
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif
dengan menerapkan teori belajar
4.
Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat
diperpendek
5.
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6.
Proses pembelajaran dapat berlangsung
kapanpun dan dimanapun diperlukan
7.
Sikap positif siswa terhadap materi
pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8.
Peran guru berubahan kearah yang positif
Karakteristik
dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka
dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai
contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik
pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa
asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila
secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat
dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini
termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat
berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Untuk
itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurutAnderson,
1976 berikut ini:
KELOMPOK
MEDIA
|
MEDIA
INSTRUKSIONAL
|
|
1.
|
Audio
|
·
pita audio (rol atau kaset)
·
piringan audio
·
radio (rekaman siaran)
|
2.
|
Cetak
|
·
buku teks terprogram
·
buku pegangan/manual
·
buku tugas
|
3.
|
Audio – Cetak
|
·
buku latihan dilengkapi kaset
·
gambar/poster (dilengkapi audio)
|
4.
|
Proyek Visual Diam
|
·
film bingkai (slide)
·
film rangkai (berisi pesan verbal)
|
5.
|
Proyek Visual Diam dengan Audio
|
·
film bingkai (slide) suara
·
film rangkai suara
|
6.
|
Visual Gerak
|
·
film bisu dengan judul (caption)
|
7.
|
Visual Gerak dengan Audio
|
·
film suara
·
video/vcd/dvd
|
8.
|
Benda
|
·
benda nyata
·
model tirual (mock up)
|
9.
|
Komputer
|
·
media berbasis komputer; CAI (Computer
Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructiona
|
C.
Klasifikasi dan Jenis Media
Adapun
kalsipikasi dan jenis media seperti yang telah dikemukakan di atas, yaitu :
KLASIFIKASI
|
JENIS
MEDIA
|
Media yang tidak diproyeksikan
|
Realia, model, bahan grafis, display
|
Media yang diproyeksikan
|
OHT, Slide, Opaque
|
Media audio
|
Audio K aset, Audio V ission, aktive
Audio Vission
|
Media video
|
Video
|
Media berbasis komputer
|
Computer Assisted Instructional (
Pembelajaran Berbasis Komputer)
|
Multimedia kit
|
Perangkat praktikum
|
Media yang Tidak Diproyeksikan
•
Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
•
Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
•
Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik,
Chart, Poster, Kartun)
•
Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat
dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
D.
Pengembangan Media pembelajaran
1.
Media Berbasis Visual
Visualisasi
pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi,
sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau
lebih. Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan menurut Kustandi dan
Sutjipto
(
2011 : 104), adalah :
2.
Kesederhanaan
Secara
umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi,teks yang
menyertai bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
3.
Keterpaduan
Keterpaduan
mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual, ketika
diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling
terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu
merupakan suatu bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu
pemahaman pesan serta informasi yang dikandunnya.
4.
Penekanan.
Meskipun
penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang
ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
persfektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur
terpenting.
5.
Keseimbangan
Bentuk
atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan
persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
6.
Bentuk
Bentuk
yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh
karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan,
informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
7.
Garis.
Garis
digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian
siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
8.
Tekstur
Tekstur
adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur
dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
9.
Warna.
Warna
digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun
keterpaduan.
1.
Media Berbasis Audio Visual
Media
audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Sekali kita membeli tafe dan peralatan yang murah dan terjangkau mak hampir
tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tife dapat dihapus setelah digunakan
dan pesan baru dapat diterima kembali. Disamping menarik dan memotivasi
siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan :
a.
Mengembangkan keterampilan mendengarkan
dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
b.
Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan
debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari
lokasi.
c.
Menjadikan model yang akan ditiru oleh
siswa
d.
Menyiapkan variasi yang menarik dan
perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu poko bahasan atau sautu masalah.
2.
Media Berbasis Komputer
Kemajuan
media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio
visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena
kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah
dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam
kegiatan pembelajaran.
Dibalik
kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang
sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis
komputer:
1.
Perangkat keras dan lunak yang mahal dan
cepat ketinggalan jaman
2.
Teknologi yang sangat cepat berubah,
sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan
ketinggalan zaman.
3.
Pembuatan program yang rumit serta dalam
pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini
bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan
dan pengoperasian program.
Bentuk
interaksi yang dapat diaplikasikan
• Praktek
dan latihan (drill & practice)
•
Tutorial
•
Permainan (games)
•
Simulasi (simulation)
•
Penemuan (discovery)
•
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
(Heinich,et.al
1996)
Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha
yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan
bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu
terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka
metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan
komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya,
dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan
Web-based training (WBT).
1.
Computer Based Training (CBT)
CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya.
Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.
CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya.
Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.
2.
Web Based training (WBT)
Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002).
Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002).
Pemakaian
Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran mempunyai tujuan yaitu :
1.
Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
2.
Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
3.
Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer
4.
Media Pembelajaran Berbasis Edutainment
Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi pelajaran.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, komputer dapat
digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Komputer sebagai media pembelajaran
pemanfaatannya meliputi penyaji informasi, simulasi, latihan, dan permainan
belajar.
Media pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan era
teknologi informasi adalah media berbasis edutainment yang menggabungkan
prinsip hiburan dengan pendidikan. Harapannya, dengan adanya unsur hiburan,
media berbasis edutainment akan lebih disukai siswa dibanding software
pembelajaran biasa.
Edutainment dirancang khusus untuk tujuan pendidikan
yang penyajiannya diramu dengan unsur-unsur hiburan sesuai dengan materinya.
Masuknya komputer dalam proses belajar mengajar dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan karena siswa dapat mengatur kecepatan belajar sesuai dengan
kemampuannya. Gambar dan suara yang muncul membuat siswa tidak cepat bosan,
sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi.
Media yang mampu berperan sebagai tutor maupun
ensiklopedia, akan menyediakan informasi dan umpan balik kepada siswa secara
cepat. Siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan secara pasif. Mereka harus
berpikir, dan merespon. Akan tetapi media yang berbasis edutainment tidak
menutup kemungkinan untuk didesain bagi siswa yang kurang aktif di kelas yaitu
dengan memberikan simulasi yang bermakna serta interaktivitas media yang baik.
Media maupun program yang mengajarkan konsep abstrak
akan sangat mendukung proses belajar mengajar. Penerapan persamaan linear satu
variabel di buku maupun yang diajarkan guru di kelas akan terasa lebih konkret.
Melalui program ini siswa diharapkan dapat membuat persamaan sendiri dan
menetapkan variabel yang digunakan sehingga muncullah penyelesaian dari
persamaan yang dibuat oleh siswa tersebut. Siswa juga bisa memilih materi yang
akan dipelajari dan melewati materi yang sudah dikuasi sehingga mereka tidak
jenuh dengan materi yang mereka rasa mudah. Dengan cara belajar yang demikian,
siswa akan mampu mengontrol pembelajaran mereka sendiri.
Dalam pengembangannya, media yang berbasis edutainment
diharapkan sesuai dengan karakteristik siswa seperti tingkat kepandaian,
kematangan, serta penguasaan materi prasyarat sehingga mampu mengantarkan siswa
untuk menguasai kompetensi-kompetensi dasar.
Media berbasis edutaintment yang dibuat diharapkan
mampu meningkatkan kemampuan siswa belajar mandiri dan memecahkan masalah. Di
dalam penggunaan media ini, siswa dapat menentukan sendiri apa yang hendak
dilakukan. Dengan demikian siswa akan belajar menganalisis, melihat
permasalahan dan menemukan alternatif yang merupakan langkah pemecahan masalah.
Adanya pengambilan tindakan tersebut, kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
akan meningkat.
BAB IV
KESIMPULAN
1.
Media pembelajaran adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan
yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran
dengan efektif dan efisien.
2.
Peranan atau manfaat praktis dari
penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut
:
a.
Media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b.
Medai pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
c.
Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasn indera, ruang, dan waktu.
d.
Media pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru dan
masyarakat serta lingkungannya, seperti melalui karyawisata,
kunjungan-kunjungan ke mueum atau kebun binatang.
3.
Secara umum media pembelajaran dapat
dikelompokan media menjadi 5 macam, yaitu :
1).
Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio,
kaset,dsb
2). Media visual yaiu medai yang menampilkan
gambar diam seperti , foto, lukisan dan sebagainya.
3). Media audiovideo yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar seperti film, video dan sebagainya.
4).
Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran berbantuan komputer
5). Media berbasis edutaiment, yang menggabungkan
prinsip hiburan dengan pendidikan.
5. Dalam usaha menggunakan media dalam proses
belajar mengajar, menurut
Yusufhadi
Miarso (2004:461), perlu diberikan sejumlah pedoman umum sebagai berikut :
a.
Tidak ada suatu media yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran.Masing-masing jenis media mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih
media akan lebih mampu membantu ercapainyaa tujuan pembelajaran.
b.
Penggunaan media harus didasarkan pada
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media
harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
c.
Penggunaan media harus mempertimbangkan
kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
d.
Penggunaan media harus disesuaikan dengan
bentuk kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara
klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar
mandiri.
a.
Penggunaan media harus disertai persiapan
yang cukup seperti preview media yang dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan
yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum
peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan
mengganggu kelancaran proses belajar mengajar dan mengurangi waktu belajar.
b.
Peserta didik perlu disiapkan sebelum
media pembelajaran digunakan, agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada
hal-hal yang penting selama penyajian dengan media berlangsung.
c.
Penggunaan media harus diusahkan agar
senantiasa melibatkan partisifasi aktif peserta.
Pengembangan Media Pembelajaran
a.
Media Berbasis Visual
Visualisasi
pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi,
sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau
lebih.
b.
Media Berbasis Audio Visual
Media
audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau.
Sekali kita membeli tafe dan peralatan yang murah dan terjangkau mak hampir
tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tife dapat dihapus setelah digunakan
dan pesan baru dapat diterima kembali.
c.
Media Berbasis Komputer
Pengajaran
berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak
beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses pengajaran
berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
Dengan
perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang,
sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju
kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua,
yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).
d.
Media Berbasis Edutaiment
Media
pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan era teknologi informasi adalah media
berbasis edutainment yang menggabungkan prinsip hiburan dengan pendidikan.
Harapannya, dengan adanya unsur hiburan, media berbasis edutainment akan lebih
disukai siswa dibanding software pembelajaran biasa.
DAFTAR PUSTAKA
·
Heinich, R., et. al. (1996)Instructional
Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood
Cliffs.
·
Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan.(2002)
Strategi Belajar mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
·
Hamalik , Oemar (1986). Media Pendidikan.
Bandung. Alumni.
·
Oetomo, B.S.D. dan Priyogutomo, Jarot.
Kajian Terhadap Model e-Media dalam Pengembangan Sisstem e-Education,
Makalah Seminar Nasional Informaika 2004 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
pada 21 Pebruari 2004.
·
Utomo, Junaedi, 2001. Dampak Internet
Terhadap pendidikan: Transparansi dan Evolusi, Seminar Nasional
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 7 April 2001.
·
Yusufhadi Miarso (2004). Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan.Jakarta. Kencana Media Group.
·
Kustandi dan Sutjipto (2011). Media
Pembelajaran Manual dan Digital.Bogor, Ghalia Indonesia.
·
Nana Sujana dan Ahmad Riva’i. Teknologi
Pengajaran, Bandung: Sinar Barn.1989.
·
http/www.infoskripsi,com/Kajian-Pustaka-Media
Pembelajaran html.
·
http/www.psg.PSMAora//Pengembangan-Media—Pembelajaran
·
http/Teknologo Pendidikan.Word
pres-Cdia-om/2006/03/21- Prinsip-Pengembangan-Media Pendidikan- Sebuah
Pengantar
·
http/Muhammadihsan. Multiply.
Com/journal/item/25.
0 komentar:
Posting Komentar